https://palopo.times.co.id/
Ekonomi

IAPE 2025 Bandung, Hidupkan Optimisme Baru Industri Apparel di Tengah Tantangan

Rabu, 17 September 2025 - 14:25
IAPE 2025 Bandung, Hidupkan Optimisme Baru Industri Apparel di Tengah Tantangan Direktur Moremedia sekaligus penyelenggara pameran, Bryan Whildan Arsaha bersama Ketua Umum Kopi dan narasumber lainnya berikan keterangan kepada media (Foto: Djarot/TIMES Indonesia)

TIMES PALOPO, BANDUNGKota Bandung kembali menegaskan posisinya sebagai barometer industri kreatif dengan terselenggaranya pameran Indonesia Apparel Production Expo (IAPE) 2025 pada 17–20 September di Bandung Convention Centre.

Pameran yang memasuki tahun ke-11 ini bukan sekadar ajang rutin, melainkan momentum penting untuk membaca arah baru industri apparel dan dekorasi pakaian di tengah tantangan global yang kian kompleks.

Harapan di Balik Tantangan

Direktur Moremedia sekaligus penyelenggara pameran, Bryan Whildan Arsaha, menyampaikan bahwa kinerja industri tekstil dan produk tekstil (TPT) pada kuartal pertama 2025 masih solid, dengan nilai ekspor mencapai 2,99 miliar dolar AS, naik 1,53 persen dibanding tahun sebelumnya.

Angka ini, menurutnya, menjadi bukti bahwa meski ekonomi dunia dinilai penuh ketidakpastian, industri TPT Indonesia tetap mampu menunjukkan daya tahannya.

“Banyak yang bilang ekonomi tengah menantang, tapi data ekspor menunjukkan kita masih punya alasan untuk optimis,” ujarnya, Rabu (17/09/2025).

Bryan menyoroti dua sisi yang kini mewarnai industri apparel. Di satu sisi, tantangan datang dari derasnya arus impor produk murah serta kebijakan tarif ekspor yang kurang bersahabat, terutama dari Amerika Serikat.

Di sisi lain, teknologi justru membuka peluang baru. Tren seperti custom printing, print on demand dengan skala kecil, serta meningkatnya kesadaran akan produk ramah lingkungan atau eco-friendly, kini menjadi ceruk pasar yang potensial.

Menurutnya, teknologi ini bisa menjadi solusi bagi usaha kecil dan menengah yang selama ini menjadi motor penggerak ekonomi nasional.

Tak Sekadar Pameran

IAPE 2025 dirancang untuk menjembatani kebutuhan itu. Lebih dari sekadar pameran, acara ini menghadirkan teknologi terbaru mulai dari mesin jahit, bordir, DTG, DTF, cutting, heat press, hingga digital printing berbasis UV dan sublime.

Ratusan supplier dan distributor dengan rekam jejak panjang hadir, menawarkan tidak hanya produk, tetapi juga layanan purna jual yang memastikan kenyamanan pelanggan.

Selama empat hari, pengunjung juga disuguhi 12 sesi talkshow bertajuk Apparel Talk dengan menghadirkan 25 narasumber, business matching, hingga demonstrasi langsung berbagai teknik sablon dan printing.

Yang menarik, penyelenggara membagikan 1.000 kaos gratis yang diproduksi langsung di lokasi dengan beragam metode. Inisiatif ini bukan sekadar gimmick, melainkan cara untuk menunjukkan perkembangan teknologi printing terkini secara nyata kepada pengunjung.

Komunitas Sablon Jawa Barat dan pelaku usaha lokal juga dilibatkan, sehingga terjadi interaksi yang memperkaya ekosistem industri.

Bandung Sebagai Barometer

Usman Batubara, Ketua Umum Komunitas Printing Indonesia, mengingatkan bahwa Jawa Barat sejak lama memiliki sejarah kuat di dunia percetakan dan apparel.

Dari era kolonial hingga masa Orde Baru, Bandung dikenal sebagai salah satu pusat percetakan nasional. Menurutnya, pameran seperti IAPE tidak hanya melanjutkan tradisi itu, tetapi juga meneguhkan posisi Jawa Barat sebagai pionir industri kreatif berbasis printing.

Rilis resmi pameran menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada triwulan II 2025 mencapai 5,23 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan nasional.

Data ini menjadi dasar mengapa Bandung dipilih sebagai lokasi IAPE. Kota ini tidak hanya menjadi pusat produksi pakaian, tetapi juga gudang inovasi kreatif yang terus melahirkan brand distro, fashion designer, hingga pelaku digital printing.

IAPE 2025 diharapkan menjadi ruang temu untuk memperbarui pengetahuan, meng-upgrade teknologi, serta mengoptimalkan peluang bisnis, baik di tingkat lokal, regional, maupun nasional.

Selain itu, dukungan dari BPD Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jabar, DPD Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (PPGI) Jabar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar, hingga Komunitas Sablon Jawa Barat, menunjukkan bahwa acara ini bukan sekadar milik penyelenggara, tetapi hasil kolaborasi ekosistem industri.

Kolaborasi inilah yang diyakini mampu mendorong transformasi industri apparel ke arah yang lebih kompetitif.

Optimisme dari Dukungan Pemerintah

Di balik semarak pameran, ada optimisme besar yang coba ditularkan. Bryan menegaskan, jika Rp200 triliun rencana pembiayaan dari bank negara benar-benar disalurkan ke sektor produktif, termasuk UMKM apparel, maka dampaknya bisa signifikan bagi pertumbuhan ekonomi.

“Selama ini UMKM terbukti menjadi tulang punggung. Dengan dukungan teknologi dan akses pembiayaan, mereka bisa tumbuh lebih cepat,” ujarnya.

IAPE 2025 juga menjadi momentum penting untuk mengajak pelaku industri lebih serius pada isu keberlanjutan. Permintaan pasar terhadap produk eco-friendly semakin besar, terutama dari generasi muda yang lebih peduli pada lingkungan.

Dengan teknologi printing ramah lingkungan, peluang ekspor ke negara-negara dengan regulasi ketat pun terbuka lebar.

Bandung, dengan kreativitas dan sejarah panjang di dunia printing, kini kembali menjadi panggung utama. IAPE 2025 bukan hanya ajang pamer teknologi, melainkan juga simbol optimisme bahwa industri apparel Indonesia mampu bertahan dan bertransformasi di tengah arus global.

Di balik mesin-mesin digital dan sablon modern, ada semangat yang sama: menjadikan Indonesia, khususnya Jawa Barat, tetap menjadi pemain penting dalam peta industri apparel dunia. (*)

Pewarta : Djarot Mediandoko
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Palopo just now

Welcome to TIMES Palopo

TIMES Palopo is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.