Kopi TIMES

Ngopi Pagi: Berbagi

Minggu, 21 Februari 2021 - 08:01
Ngopi Pagi: Berbagi Noor Shodiq Askandar, Ketua PWLP Maarif NU Jatim dan Wakil Rektor 2 Unisma Malang.

TIMES PALOPO, MALANGBANYAK orang mengejar dan menumpuk harta, tapi sebetulnya kurang dapat menikmati apa yang diperoleh sahabat ngopi pagi. Harta yang didapatpun kemudian menjadi kumpulan asset yang secara hakiki tidak banyak dimanfaatkan, bahkan terkadang justru dihindari.

Saya teringat dawuh KH Hasyim Muzadi dalam sebuah pertemuan. Beliau menyampaikan apa sih yang dicari oleh orang yang sibuk menumpuk harta, padahal yang digunakan juga hanya sebagiannya saja. Berapa sih kebutuhan total hidup manusia sehari hari ? Bandingkan dengan tambahan harta yang ditumpuk terus. Hartapun terus menggunung dan terus menggunung

Pada sisi lain ada orang yang kekurangan dan sangat membutuhkan, akan tetapi kesulitan untuk dapat memenuhinya. Bisa makan sehari sekali terkadang sudah merasa untung. Mereka ini adalah kelompok yang kurang beruntung dalam kehidupan. Hidup sulit, pekerjaan sulit, begitu juga dalam pemenuhan kebutuhan pokok sehari hari.

Kondisi ini jika dibiarkan tentu tidak akan baik dalam kehidupan. Disatu sisi orang menumpuk kekayaan terus dan disisi lainnya akan terus mengalami kesulitan. Kesenjangan yang munculpun akan terus melebar antara si kaya dan yang miskin.

Secara teori, jika kesenjangan makin melebar, maka kriminalitas akan semakin meningkat. Yang Namanya pencurian, perampasan, perampokan dan sejenisnya hamper setiap saat terjadi. Bahkan jika perlu dengan pembunuhan. Hanya karena ingin sepeda motor, seorang anak kandung bisa menganiaya orang tuanya. Hanya karena sedikit rizqi yang dibagikan, ribuan orang antre. Bahkan taruhannya bisa nyawa yang melayang. Keinginan makan sesuap nasi, bisa membuat orang gelap mata, dan lain sebagainya.

Dulu zaman saya kecil, rasanya kehidupan ini aman dan tenteram. Saya masih teringat, rumah kelahiran saya yang dulu tidak pernah dikunci. Naruh sepeda juga bisa dimana mana tanpa khawatir hilang dicuri orang. Kriminalitas boleh dikatakan kecil sekali kemungkinannya terjadi.

Kondisi ini bisa terjadi karena kemauan berbagi yang selalu ditumbuhkan, sehingga menjadikan kehidupan lebih aman. Dulu Ketika panen padi, yang punya sawah kemudian gebyok padinya tidak sampai bersih. Tujuannya agar yang tidak punya sawah bisa turut merasakan panen melalui kegiatan “ngasak”. Petambak juga saat panen tidak dibuat bersih. Begitu selesai panen, masyarakat yang tidak punya tambak sudah antre untuk mencari sisanya yang tertinggal.

Akhirnya, semua merasakan manfaat atas apa yang terjadi. Yang punya sawah dan tambak masih bisa bekerja dan memanen dengan aman, sementara yang tidak punya juga bisa memperoleh bagian dari pola panen yang memungkinkan mereka ikut menikmati hasilnya, meski itu hanya Sebagian kecil.

Kemauan berbagilah yang membuat mereka merasa saling membutuhkan dan saling membantu. Masyarakat yang tidak punya lahan dan tambak akan turut menjaga keamanan, karena nanti mereka juga akan mendapat bagian saat panen. Harmoni yang indah dalam kehidupan sahabat ngopi pagi. Bagaimana dengan kita sekarang ini ?

*) Oleh : Noor Shodiq Askandar, Ketua PWLP Maarif NU Jatim dan Wakil Rektor 2 Unisma Malang.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

***

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

Pewarta :
Editor : Yatimul Ainun
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Palopo just now

Welcome to TIMES Palopo

TIMES Palopo is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.