TIMES PALOPO, JAKARTA – Kawasan dataran tinggi Dieng kembali bersiap menyambut ribuan pelari dari berbagai penjuru dunia dalam ajang Dieng Caldera Race 2025 yang akan digelar pada 20–22 Juni 2025 di Tambi Tea Resort, Wonosobo, Jawa Tengah. Memasuki edisi keempatnya, lomba trail tahunan ini telah menjelma menjadi magnet utama dalam agenda sport tourism Indonesia.

Tahun ini, lebih dari 1.800 pelari dari 21 negara telah mendaftar untuk menjajal medan teknikal dan ekstrem khas pegunungan Dieng. Angka ini menjadi bukti bahwa gaung Dieng Caldera Race kini mendunia.

“Rute kali ini memang sangat teknikal dan menyajikan tantangan kelas dunia. Tapi kami juga siapkan sistem live tracking dan live streaming untuk transparansi serta kenyamanan penonton,” ujar Julius Tjendrawan, Event Director Dieng Caldera Race 2025.

Kelas 85K akan menjadi andalan utama dengan rute yang menantang para pelari menaklukkan puncak-puncak ikonik seperti Gunung Bismo, Gunung Sibuthak, Gunung Si Kendil, dan Gunung Sindoro yang menjulang di atas 3.000 mdpl. Sementara kategori 25K dan 10K akan dimulai pada Minggu pagi, pukul 07.00 WIB. Tersedia pula dua kelas: Open dan Master.

Event Berskala Internasional dan Berbasis Ekowisata

Dieng Caldera Race 2025 telah terdaftar resmi dalam UTMB Index dan menyumbang ITRA Point, menjadikannya ajang kualifikasi penting menuju lomba-lomba internasional seperti UTMB Mont-Blanc.

Namun, di balik kompetisi ketat, Julius menekankan bahwa fokus utama adalah menjadikan Dieng sebagai destinasi eco-sport tourism yang unggul.

“Kami mencanangkan tiga pilar: environmental responsibility, social inclusion, dan economic sustainability. Event ini harus membawa dampak nyata yang berkelanjutan,” jelasnya.

Sinergi Budaya dan Ekonomi Lokal

Kehadiran pelari dan penonton tidak hanya memadati jalur lomba, tetapi juga membawa berkah bagi masyarakat sekitar. Komunitas lokal, termasuk trail runner Wonosobo, karang taruna, dan pemuda Tambi turut dilibatkan dalam rangkaian acara yang menghadirkan pertunjukan tari tradisional, aktivitas budaya, dan festival UMKM.

Sebanyak 25 booth UMKM akan menampilkan kuliner khas, kerajinan tangan, dan oleh-oleh Wonosobo. Pemerintah mencatat potensi perputaran ekonomi mencapai Rp5 miliar selama event berlangsung, bahkan hingga Rp30 miliar bila dihitung dari seluruh rangkaian pra-event hingga penutupan.

“Dampaknya luar biasa. Ini bukti bahwa sport tourism bisa inklusif dan menggerakkan ekonomi dari bawah,” imbuh Julius.

Harapan untuk Komunitas Trail Indonesia

Julius menutup pernyataannya dengan pesan bagi komunitas pelari trail di tanah air.

“Komunitas trail kita besar dan penuh potensi. Saatnya kita berani menatap dunia dan mengejar ketertinggalan. Dengan sportivitas dan kolaborasi, kita bisa,” pungkasnya.

Dieng Caldera Race 2025 akan berlangsung pada 20–22 Juni 2025 di Tambi Tea Resort, Wonosobo, Dieng. Informasi pendaftaran dan detail teknis lomba tersedia di diengcalderarace.com dan akun Instagram @diengcalderarace.(*)